Rabu, 25 Juni 2014

My Everything…

Vaghwa Hasib Nata Praja. Nama unik yang sangat kusukai ini adalah belahan jiwaku, suami yang sangat kuhormati dan ku sayangi..

Rasanya ribuan kalimat dan ucap syukur belum cukup untuk menggambarkan betapa aku sangat berterimakasih padaNya, karena telah mengirimkan seorang Vaghwa untuk menjadi imam dalam hidupku. Perjumpaan kami di bulan Januari 2014, membawaku pada sebuah rasa yakin, bahwa dia adalah orang yang kucari selama ini. Ikrar suci yang terucap ketika akad nikah kami di bulan Mei 2014, adalah sebuah anugerah terindah yang ada dalam hidupku.

Rabb.. aku mohon padaMu untuk selalu menjaganya.. menjaga kami berdua, agar terus berada dalam ridhoMu, dalam kasih sayangMu dan bisa bersama-sama menjaga tali kasih yang kau titipkan pada kami berdua.

Wajah teduh nya yang selalu kupandangi tiap malam ketika ia terlelap, membuatku semakin bersemangat untuk bisa menjadi istri dan partner hidup yang baik untuknya. Kerikil dan batu sandungan yang ada, semoga bisa menjadi penguat tali cinta yang ada antara kami.

Rasanya.. tiap hari aku selalu jatuh cinta pada suami tercinta ku itu. Sikap sabarnya, ucapan nya yang santun, senyumnya, wajah imut nya, semangatnya.. selalu membuatku tambah sayang padanya.

Rabb.. ingin ku tidak banyak.. hanya ingin bisa terus kau jaga suami hambaMu yang serba kekurangan ini.. hanya ingin bisa terus kau berikan amanat pada hamba untuk bisa selalu mendampingi seorang Vaghwa hingga akhir hayat nanti.

Aamiin Ya Rabbal ‘aalamiin…

Ana Sabhana Azmy
Juni 2014


Words of Wedding..

Bismillaahirrahmaanirrahiim…

Ribuan kata syukur rasanya belum cukup untuk melukiskan betapa kami berdua sangat berterimakasih pada-Mu ya Rabb… Semoga rasa cinta kami berdua pada-Mu, dapat terus dan selalu kami jadikan sandaran dalam membangun kehidupan rumah tangga kami kelak, Amin..
Januari 2014 menjadi bulan dan tahun yang sangat manis, yang tak akan pernah terlupakan bagi seorang Ana dan Vaghwa. Pada bulan itu, atas rahmat-Mu, karunia-Mu dan kasih sayang-Mu, Engkau izinkan kami berdua untuk bertemu..

Sungguh, kami tak menyangka bahwa pertemuan kala itu adalah awal dari sebuah keseriusan yang terpatri dalam hati masing-masing. Keseriusan untuk merangkai niat kami berdua, beribadah pada-Mu, untuk-Mu, di jalan-Mu, membangun keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah.

Perkenalan yang sangat singkat, kami yakini bukan sebagai batu sandungan dalam menetapkan keputusan besar dalam hidup. Sebaliknya, kami yakini sebagai anugerah-Mu yang memberi sebuah rasa yakin dalam diri.

Rabb.. nikmat yang Engkau berikan sungguh besar, tak terhitung banyaknya. Namun, sebagai hamba-Mu yang lemah, izinkan kami berdua untuk menengadahkan tangan, memohon ridho-Mu dalam perjalanan kehidupan rumah tangga kami kelak..
Iringilah niat suci kami berdua.. karuniakanlah pada kami berdua hati yang selalu bersyukur pada-Mu, selalu mengingat-Mu, baik dalam suka dan duka.

Rabb..bolehkah kami meminta satu hal lagi dalam rasa syukur kami yang tak terlukiskan? Izinkanlah kami berdua untuk menjadi pasangan hidup yang saling melengkapi.. saling mendukung dalam kebaikan dan saling mengingatkan ketika salah. Izinkan pula kami menjadi pasangan hidup di dunia, dan kelak di akhirat nanti ya Rabb.. Amin.

Jakarta, Mei 2014
Ana & Vaghwa